Sabtu, 24 Juli 2010

PostHeaderIcon Robert: Persik = Portsmouth




MALANG-Langkah skuad Singo Edan menuju double winner bakal dihalangi Persik Kediri 28 Juli mendatang. Tim yang selama ini menjadi musuh bebuyutan itu, bisa menjadi ganjalan bagi Noh Alam Shah dkk.
Arema Indonesia sendiri tak akan menganggap remeh tim berjuluk Macan Putih itu, kendati telah dua kali ditaklukkan di Liga Super 2010. Hal itulah yang ditekankan pelatih Robert “Meneer” Alberts kepada para pemainnya.
Robert mengakui Persik termasuk tim underdog di Piala Indonesia, setelah terdegrasi dari zona Super League. Namun, ternyata Macan Putih mampu membuktikan diri bahwa skuad mereka tak berisi pemain anak bawang. Persik berhasil lolos ke semi final setelah menumpulkan taring Macan Kemayoran Persija Jakarta di kandangnya.
“Persik boleh dibilang the fighting team, dia bermain tanpa beban sehingga bisa sejauh ini,” kata Robert kepada Malang Post, kemarin.
Buktinya, kata Robert, Macan Putih mampu menaklukkan Macan Kemayoran dengan skor terakhir 5-4. Padahal pada leg perdana d Stadion Manahan, Solo, (17/7), Persik dikandaskan 4-3. Namun di Stadion Brawijaya, Macan Putih membuat Persija menangis setelah ditumbangkan dengan skor 2-0.
“Persik tim tangguh di Piala Indonesia meski telah mengalahkan dua kali di liga super, kita tak memandang remeh,” tegas pelatih asal Netherland itu.
Bila berkacamata dari Liga Inggris, Robert memandang Persik adalah tim tangguh bak Portsmouth. Tim itu di Inggris juga baru terdegrasi di zona The Championship (kasta kedua Liga Inggris). Namun, dalam The Football Association Challenge Cup atau Piala FA 2010, Portsmouth mampu melaju ke final.
FA merupakan laga bergengsi karena menjadi turnamen sepakbola tertua di dunia, karena telah berlangsung sejak tahun 1871. Dan Portsmouth berhasil membuktikan diri sebagai tim yang juga layak diperhitungkan ketika tampil menghadapi raksasa Inggris seperti Chesea dalam final FA.
“Persik seperti Portsmouth di Piala FA, sangat percaya diri,” kata Robert.
Menghadapi Persik yang akan bermain nothing to lose, Robert telah mengantongi beberapa strategi. Dia menjanjikan Arema akan tampil dengan apik pada pertarungan 28 Juli mendatang.

PostHeaderIcon Polisi Kawal Aremania




KEKHAWATIRAN akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan Aremania dalam perjalanan menuju Sidoarjo saat semi final Piala Indonesia, Rabu 28 Juli mendatang, segera direspon dari pihak kepolisian. Termasuk dari jajaran Polresta Malang. Mereka berjanji memberikan pengawalan penuh terhadap para supporter fanatik tim Singo Edan ini.
Demikian ditegaskan Kasat Intel Polresta Malang AKP Zaenuri kepada Malang Post tadi malam. Ditambahkan bahwa pihaknya telah sangat siap untuk mendukung keberangkatan supporter dari Malang hingga ke Sidoarjo, tempat laga semi final dan pertandingan final Piala Indonesia digelar. “Prinsipnya, kami sudah siap melakukan pengamanan kepada Aremania,’’ katanya.
Memang hingga saat ini pihaknya belum mengetahui jumlah pasti personel yang akan diterjunkan dalam pengawalan sekaligus pengamanan, terkait pertandingan tersebut. Alasannya karena pihaknya juga menunggu hasil rapat antara pihak kepolisian dengan pihak PT Liga Indonesia di Sidoarjo. Sebab dari hasil rapat inilah yang dijadikan referensi jumlah anggota yang diterjunkan. Karena dari hasil laporan itulah akan diketahui tingkat kerawanan. “Ada anggota kami mengikuti rapat tersebut. Jika diputuskan bahwa kami diperkenankan untuk melakukan pengawalan penuh baik kepada pemain ataupun suporter, kami pun sangat siap,’’ katanya lagi.
Lebih lanjut, Zaenuri menegaskan bahwa tidak hanya pertandingan semi final ini saja pihaknya melakukan pengawalan. Dalam pertandingan Arema Indonesia sebelumnya pun pihaknya sudah terjun untuk melakukan pengawalan. Dan ia merasa bersyukur, selama melakukan pengawalan, tidak pernah terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Menurut Zaenuri, sebelum berangkat ke kota tujuan, pihaknya akan lebih dulu memberikan himbauan-himbauan kepada seluruh Aremania yang ikut dalam rombongan. Himbauan tersebut tentunya berisi, agar Aremania tidak berulah dalam perjalanan. “Selama ini kami melakukan pengawalan selalu lancar, dan tidak ada kendala. Hal ini juga yang kami harapkan saat pertandingan semi final nanti, para Aremania yang berangkat dari Malang tidak membuat ulah, dan patuh saat dalam perjalanan menuju Stadion Deltras Sidoarjo,’’ tandas Zaenuri.
Rabu, 21 Juli 2010
Senin, 19 Juli 2010

PostHeaderIcon Singo makan Maung




MALANG – Tiga pemain Arema mencetak gol kemenangan. Mulai dari Rahmad Afandi, Pierre Njanka dan Dendi Santoso. Skor akhir 3-0 dibukukan skuad Singo Edan, sekaligus mendekatkan diri pada babak semi final Piala Indonesia.
Tapi hampir semua mata yang menyaksikan laga versus Persib ‘Maung’ Bandung di Stadion Kanjuruhan kemarin sore, sepakat menujuk sang kiper Kurnia Meiga, sebagai pahlawan.
Kiper terbaik Super Liga itu, benar-benar menunjukkan kualitasnya sebagai penjaga gawang masa depan. Bahkan kalau dibandingkan dengan Markus Haris Maulana yang menjaga gawang Persib, penampilan adik kandung Ahmad Kurniawan, eks kiper Arema itu, jauh lebih bagus.
Dua tendangan penalti yang diambil Cristian Gonzales, semua digagalkan dengan sempurna. Satu diblok dengan tangan dan satu lagi menggunakan kaki, sekalipun Meiga saat itu sudah salah antisipasi.
Selain itu, melihat penampilan Pierre Njanka dkk sore kemarin, acungan jempol tetap pantas dialamatkan kepada punggawa Arema. Meski lilitan krisis bertubi-tubi menghantam, namun mereka tetap bermain all out. Sikap profesional, mereka tunjukkan nyaris tanpa cacat.
Sukses membekuk Persib kemarin, juga sekaligus mendekatkan diri pada target meraih double winner. Gelar juara Super Liga 2009-2010 sudah direngkuh. Kali ini, Arema membidik juara Piala Indonesia, sekaligus menyamai rekor Sriwijaya FC, sebagai tim yang sukses meraih double winner.
Padahal dalam pertandingan kemarin, Arema tidak diperkuat striker utama, Noh Alamshah yang kembali ke Singapura untuk merawat cedera. Tapi kondisi itu tidak membuat peracik tim, Robert Rene Alberts kehilangan akal. Dia justru menempatkan duet Rahmad Affandi – Chmelo Roman berada di depan.
Bahkan peluang-peluang Arema di babak pertama, bahkan dihasilkan Roman, setelah Rahmad ditempel ketat defender Persib. Roman sendiri tercatat memiliki empat kali peluang menciptakan gol sejak menit-menit awal.
Menit ke-17, Roman yang mengusai bola dengan tenang menyodorkan bola ke M Ridhuan. Sayang tendangan pemain asal Singapura ini masih jauh di atas mistar gawang Markus Haris Maulana.
Pemain asal Slovakia ini kemudian menghujani gawang Persib dengan tendangan-tendangan jarak jauh. Tiga tendangan bisa ditepis Markus, sedangkan satu tendangan menerpa mistar gawang.
Terus menyerang membuat pertahanan Arema kecolongan pada menit-menit akhir babak pertama. Wildansyah yang berdiri bebas setelah menerima sodoran bola terpaksa dijatuhkan Njanka dalam kotak terlarang. Wasit Jimmy Napitupulu tidak ragu-ragu menunjuk titik putih.
Itulah titik awal kepahlawanan Kurnia Meiga. Kiper muda belia itu berhasil menepis tendangan Christian Gonzales. Padahal saat itu posisi permainan masih tanpa gol. Sementara sebagai tim tamu, Persib sangat diuntungkan dengan gol away, jika saja mampu menjebol gawang Arema.
Memasuki babak kedua, Persib yang lebih banyak bertahan berusaha keluar menyerang. Gonzales langsung mendapatkan peluang setelah berdiri bebas di mulut gawang. Lagi-lagi Kurnia Mega yang berhasil menyelamatkan gawang dari kebobolan.
Gol yang ditunggu-tunggu Aremania akhirnya lahir menit ke-57 lewat Rahmad Affandi. Tendangan first time setelah menerima umpan silang mengarah ke pojok gawang dan gagal diantisipasi Markus Haris Maulana.
Unggul satu gol tidak menyurutkan pemain Arema menekan pertahanan lawan. Sepuluh menit setelah gol perdana, Arema mendapatkan tendangan penalti setelah pemain Persib handball dalam kotak terlarang. Kapten Pierre Njanka cukup dingin melakukan tendangan penalti sehingga skor berubah menjadi 2-0.
Masuknya Dendy Santoso menggantikan Fachrudin menit ke-55 juga membawa berkah bagi Arema. Pemain muda ini hanya butuh satu menit untuk membuat gol ketika setelah gol kedua. Gol menit ke-69 ini menjadi penutup kemenangan Arema 3-0.
Persib sebenarnya memiliki peluang memperkecil ketinggalan karena mendapatkan hadiah penalti kembali menit ke-75. Gonzales kembali gagal menaklukan penjaga gawang Kurnia Mega. Kali ini tendangan kerasnya mental di kaki penjaga gawang terbaik ISL itu.

PostHeaderIcon Pantas Jadi Bintang



MALANG - Awalnya kiper Persib Bandung, Markus Haris Maulana yang menjadi bintang lapangan, dengan beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang atas peluang Arema yang dicetak Rahmad Affandi, Ridhuan dan Chmelo Roman.
Namun bintang lapangan yang sesungguhnya adalah Kurnia Meiga Hermansyah. Khususnya dengan dua kali penyelamatan gemilang atas penalti Cristian Gonzales, kiper yang juga pemain terbaik Indonesia Super League 2009/2010 itu layak sebagai man of the match.
‘’Ya, Kurnia Meiga pantas menjadi bintang karena dia tampil cukup tenang, dan bisa melakukan antisipasi yang bagus, dengan menahan dua penalti dari Gonzales,’’ ungkap pelatih Persib, Robby Darwis usai pertandingan kemarin sore.
Dalam usianya yang masih cukup muda, 21 tahun, Meiga mampu menunjukkan kapasitasnya sebagai pemain terbaik. Hadiah penalti pertama untuk Gonzales pada menit 42 mampu diblok Meiga keluar lapangan dan hanya menghasilkan tendangan sudut.
Disusul berikutnya menit 74, kiper asal Jakarta ini mampu menyelamatkan gawang Arema dari kebobolan lewat hadiah penalti kedua untuk Gonzales. Meski salah membaca arah bola, kaki kanan Miega masih menghalau tendangan striker asal Uruguay itu.
‘’Harusnya kita kalah 4-3 dari Persib,’’ kata Meiga saat ditemui Malang Post usai pertandingan. Maksudnya, selain dua peluang emas Persib lewat hadiah penalti itu, tim berjuluk Maung Bandung ini masih memiliki dua peluang bagus yang berpeluang jadi gol.
Menit 48, Gonzales juga memiliki peluang emas saat tinggal berhadapan dengan Meiga, sepakannya masih bisa diamankan. Disusul menit 85, kembali striker yang mencetak sejarah top skore empat kali berturut-turut itu nyaris cetak gol melalui tendangan bebas. Beruntung Meiga berada di posisi tepat.
‘’Kuncinya adalah tampil tenang, dan bermain sesuai dengan instruksi pelatih. Kebetulan saya bisa membaca pergerakan Gonzales,’’ ungkap Meiga. ‘’Saya termotivasi dari rekan-rekan dan dari tim pelatih,’’ sambung kiper yang menggantikan posisi Markus sebelum hijrah ke Persib ini.

PostHeaderIcon Njanka Mengaku Kecapekan




KANJURUHAN-Singo Edan nyaris malu andaikan dua pinalti Cristian Gonzales membobol gawang Kurnia Meiga. Namun rasa malu Arema ternyata terselamatkan ketenangan Meiga dalam menahan tendangan Gonzales. Selain menyelamatkan muka Arema, Kurnia Meiga juga menghilangkan ‘dosa’ sang kapten tim Pierre Njanka.
Kenapa demikian, penalti yang gagal dilesakkan bomber Persib Bandung Gonzales memang terjadi akibat kesalahan fatal yang dilakukan Piere Njanka. Veteran pemain Piala Dunia membuat Jimmy Napitupulu menunjuk titik putih akibat hadangannya ke kaki Budi Sudarsono.
Beruntung eksekusi itu berhasil digagalkan aksi brillian dari Kurnia Meiga, penjaga gawang terbaik Indonesia Super League musim ini. Lebih beruntung lagi, Pierre Njanka berhasil melesakkan gol ke gawang Markus Haris Maulana yang disebabkan pemain belakang Persib handsball di kotak terlarang.
Kendati demikian, ternyata permainan Njanka juga tak seperti biasanya. Kali ini pemain asal Kamerun itu membuat kesalahan mendasar dengan memainkan bola di sektor belakang. Dia sempat kehilangan bola, tapi lagi-lagi tendangan keras Gonzales berhasil digagalkan Meiga.
Kepada Malang Post, Pierre Njanka seusai pertandingan mengaku dirinya sangat kecapekan sehingga bermain tak dalam top performanya. Dia baru saja datang dari Perancis Sabtu malam dan tak sempat istirahat lama.
“Saya capek dari Perancis, apalagi tiga hari tak latihan selama di Perancis,” tegasnya kepada Malang Post.
Dia mengaku menjalani penerbangan selama 16 jam dan cukup bahagia kendati harus rela tubuhnya kecapekan. Pasalnya, Njanka juga telah bertemu keluarganya dan mengajaknya ke Malang.
“Motivasi hari ini adalah menang dan menang, saya makin semangat karena ada keluarga,” akunya.

PostHeaderIcon Gonzales Tak Beruntung, Gol Afandi untuk Anak



KEPANJEN-Persib Bandung harus menelan kekalahan telak atas Arema Indonesia 0-3 (0-3), kemarin sore. Pantas saja seluruh pemain tim berjuluk Maung Bandung itu tampak kecewa. Pasalnya, peluang mereka untuk lolos ke babak empat besar semakin berat. Minimal mereka harus menang 4-0 atas Arema Indonesia di Bandung (22/7) mendatang.
Namun, yang paling kecewa diantara pemain Persib adalah Cristian Gonzales. Striker yang tiga kali meraih top scorer di Liga Indonesia itu gagal mencetak dua gol melalui titik pinalti. Masing-masing di menit ke 42 dan menit ke 74.
Dua tendangan pinalti yang diberikan wasit Jimmy Napitupulu itu berhasil digagalkan penjaga gawang Arema Indonesia Kurnia Meiga.
‘’Mungkin dia (Kurnia Meiga.Red) lebih bagus,’’ kata Cristian Gonzales kepada Malang Post seusai pertandingan.
Namun, pemain yang pernah memperkuat PSM Makassar dan Persik Kediri ini mengaku itulah sepak bola. Meski timnya berpeluang memenangkan pertandingan, namun harus menerima kenyataan pahit. ‘’Tidak apa-apa. Sepak bola, ya seperti ini,’’ kata Gonzales kepada Malang Post.
Selain itu, dipertandingan kemarin, Gonzales benar-banar dibuat mati kutu oleh pemain-pemain belakang Arema. Ketajamannya sebagai striker asing terbaik, tidak tampak sama-sekali.
Sementara itu Rahmad Afandi setelah mencetak gol pertama di menit ke 58 setelah mendapat umpan dari Zulkifli, langsung lari ke tepi lapangan melakukan selebrasi. ‘’Gol ini saya persembahkan untuk anak saya yang baru lahir dua minggu yang lalu,’’ kata Rahmad Afandi kepada Malang Post.
Gol pemain asal Jakarta itu menjadi pembuka kemenangan Arema karena selama babak pertama, tak satu pun gol yang tercipta. Padahal peluang Arema melalui Chmelo Roman maupun M Fakrudin cukup banyak.

PostHeaderIcon Pembuktian Loyalitas





Cristian Gonzales & Chmelo Roman

MALANG-Bagi Arema Indonesia, tampil dengan formasi pemain yang tak komplit adalah bukan satu hal yang baru. Untuk itu, saat menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan, Minggu (18/7) sore ini beberapa pemain pilarnya absen. Namun bagi Singo Edan relatif bukan menjadi persoalan besar.
Bahkan saat menghadapi tim yang sama pada putaran pertama Indonesia Super League (ISL) lalu di Stadion Kanjuruhan, Arema tampil tanpa tiga pemain asing. Kala itu Arema hanya menurunkan Chmelo Roman dan Landry P. Sedangkan M Ridhuan tampil di pertengahan babak kedua.
“Kualitas Landry sendiri sama dengan pemain local. Jadi saat itu Arema seperti tampil dengan satu pemain dan mampu menahan Persib imbang 0-0. Jadi meski tampil tanpa beberapa pemain asing, pemain lokal Arema sudah siap,” ungkap asisten pelatih Arema, Liestiadi usai technical meeting di kantor Arema, kemarin siang.
“Meski kita hanya tampil dengan pemain lokal, itu tidak masalah, dan meski beberapa hari kemarin tim kita ada masalah. Kita minta pemain untuk bisa mengambil manfaatnya, yaitu pemain lebih termotivasi dan ini saatnya untuk menunjukkan loyalitas pada Arema,” sambung asisten pelatih asal Medan ini.
Liestiadi mengakui, Persib adalah salah atu tim yang kuat selain Sriwijaya FC, Persija dan Persipura di babak 8 besar Piala Indonesia ini. Tim Maung Bandung ini memiliki striker cukup berbahaya seperti Cristian Gonzales, Budi Sudarsono maupun Erlangga Sucipto. Namun demikian, pihaknya sudah mempelajari gaya permainan calon lawannya itu.
“Khususnya mempelajari organisasi bertahan dan menyerang Persib. Kita sudah menyiapkan antisipasinya, mudah-mudahan besok bisa diimplementasikan pemain di lapangan, sehingga kita tak sampai kebobolan dan bisa cetak gol sebanyak-banyak,” harap Liestiadi.
Mencetak banyak gol ke gawang Persib bukan pekerjaan mudah, menyusul tim asuhan Robby Darwis itu memiliki barisan pertahanan yang kokoh. Ada Nova Arianto dan Maman Abdurrahman serta Christian Rene yang siap untuk menghalau setiap serangan Arema.
Sementara kondisi Arema sendiri tidak bisa menurunkan striker asing andalannya, Noh Alam Shah. Striker Arema asal Singapura ini mengalami cedera lutut cukup parah yang membuatnya harus absen sekitar satu bulan dan kini tengah melakukan pengobatan di negara asalnya.
Posisi striker yang akrab disapa Along itu pun dipercayakan pada Rahmad Afandi, striker yang selama ini lebih sering sebagai cadangan. Praktis, harapan Arema untuk bisa cetak banyak gol juga bertumpu pada lini kedua.
“Untuk urusan cetak gol, kita tidak hanya bertumpu pada satu lini saja, dan selama ini kita tidak hanya bertumpu pada Along. Arema bisa cetak gol dari lini tengah, dari sayap atau bahkan dari lini belakang. Bisa Ridhuan, Roman. Fakhrudin atau Njanka yang bisa cetak gol. Jadi kita maksimalkan potensi yang lain untuk cetak gol,” yakin Liestiadi.

PostHeaderIcon Jumlah Aremania Menurun




KEPANJEN-Aremania tak terlalu menyesaki Stadion Kanjuruhan dalam laga home Arema di delapan besar Piala Indonesia menghadapi Persib Bandung, kemarin. Pantauan Malang Post, seluruh tribun yang bisa penuh penonton sebagain terlihat lowong. Tribun yang longgar terutama di sisi selatan yang biasanya padat supporter.
Ketua Panpel Arema Indonesia Abriadi mengatakan, pertandingan kemarin jumlah penonton hanya menembus 21.955 jiwa. Padahal, pada hari biasa, penonton bisa menembus angka 30 ribu. Rupanya kendati posisi Arema sangat krusial dalam leg pertama, dukungan dari supporter belum maksimal.
“Tampaknya rekan-rekan terlalu lama menonton sepakbola kelas dunia, mereka mendapat suguhan itu tiap hari,” aku Abriadi ketika ditanya faktor penyebab longgarnya sebagian tribun stadion.
Sesuai catatan panpel, penonton di tribun VIP kali ini mencapai 1230 jiwa, sedangkan penonton di tribun VVIP sekitar 142 jiwa. Sesuai hitungan itu maka jumlah penonton di tribun ekonomi hanya sekitar 20.583 jiwa.
“Memang tak seramai biasanya, tapi ini sudah bagus karena kita semua baru saja dihibur Piala Dunia sebulan penuh,” tegas Abriadi.
Penyebab sepinya pertandingan itu bisa juga akibat adanya siaran langsung dari RCTI. Sehingga sebagian Aremania memilih melihat dari layar kaca tim kesayangannya bertanding. Meski demikian, di halaman parkir Stadion Kanjuruhan ternyata juga berlangsung nonton bareng.
Seorang Aremania bernama Achmad Ghozali memperkirakan tak begitu ramainya stadion akibat kebingungan rekan-rekan Aremania. Pasalnya beberapa kali jadwal pertandingan berubah-ubah.
“Teman-teman ada yang bingung dengan perubahan jadwal beberapa kali,” katanya.
Sabtu, 17 Juli 2010

PostHeaderIcon aremania lamongan - CrazyMotion!

aremania lamongan - CrazyMotion!

PostHeaderIcon AGEN TUNGGU MANAJEMEN AREMA

Harapan Aremania tetap dapat menyaksikan aksi Noh Alam Shah di Arema musim depan akan sulit mewujud. Striker Timnas Singapura bakal hengkang dari Singo Edan.

Rencana hengkang Along, sapaan Noh Alam Shah, dari Arema ini diungkapkan Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam Tabussala (ADT), kepada wartawan seusai pertemuan manajemen, pemain, dan yayasan di Hotel Santika Malang, Rabu (14/7) malam. Menurut ADT, Along sudah pamit kepadanya bahwa musim depan dia akan bermain di klub lain.

ADT mengaku menghargai sikap mesin gol Singo Edan ini yang terang-terangan tidak lagi bergabung Arema di musim depan. Selain karena tawaran kontrak di klub baru lebih besar, juga karena alasan ingin mencari suasana baru di tempat lain.

“Along profesional, saya senang dia bersikap seperti itu,” kata Andi.

Soal Arema akan kehilangan pemain andalan, Andi mengajak bersikap tenang. “Masih banyak pemain-pemain lain yang siap untuk bermain di Arema,” jelas ADT.

Hingga kini belum diketahui ke mana Along akan berlabuh pada musim depan. Rumor yang berkembang Along akan bergabung dengan Persib Bandung atau kembali ke klub lamanya yaitu Tampines Rovers Singapura.

Selain mengungkapkan tentang Along, ADT juga banyak memberi saran agar Arema menjadi tim profesional yang lebih bagus, sehingga mampu menarik sponsor. ”Tak ada tim di Indonesia yang akan bisa memberi rasa bangga kepada para pemain seperti saat bermain di Arema. Singo Edan memiliki suporter Aremania yang sangat luar biasa,” ujar ADT.

Belajar dari tim-tim lain yang selalu kesulitan bersaing di LCA, ADT meminta Arema melakukan persiapan lebih bagus, termasuk mendatangkan pemain-pemain tambahan yang berkualitas agar Arema semakin tangguh.

Pemilik agen Indo Bola, Eko Subekti, yang menaungi Along mengungkapkan striker asal Singapura itu saat ini memang banyak mendapat tawaran bergabung dari klub lain. Karena itu, apakah nanti dia akan tetap berada di tim Singo Edan atau pindah ke klub lain, tentu masih menunggu pembicaraan dengan manajemen Arema.

“Bukan hanya Along, Chamelo Roman juga belum tentu tetap di Arema pada musim depan. Sebab, sebagai agennya, saya juga masih menunggu pembicaraan dengan manajemen Arema,” jelas Subekti.
Jumat, 16 Juli 2010

PostHeaderIcon SIMBOL KEBANGGAAN KITA AREMA

PostHeaderIcon arema indonesia

PostHeaderIcon AREMA HIDUP MATIKU





KAMI AREMANIA SELALU ADA UNTUK AREMA INDONESIA

DIMANAPUN KAU BERADA
KAMI SELALU ADA

KAMI ADA DI MANA - MANA
DAN TIDAK KEMANA - MANA

DARAH KAMI UNTUK AREMA
RAGA KAMI UNTUK AREMA

JIWA KAMI UNTUK AREMA
NYAWA KAMI UNTUK AREMA

BAPAKKU AREMANIA
IBUKU AREMANITA

SALAM SATU JIWA ( MALAS UTAS AWIJ )
AREMA INDONESIA

AREMANIA UKUBES
NGALAM

Date & Time

About Me

Foto Saya
FIRZAM AREMANIA GARIS KERAS
malang, jawa timur, Indonesia
KAMI AREMA ,KAMI TAK GENTAR KAMI TAK TAKUT ITULAH KAMI AREMA INDONESIA,SUPORTER KAMI TERBAIK DAN KAMI ADALAH AREMANIA YANG ADA DI MANA - MANA
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

BLOG COMMUNITY

Pengikut