Jumat, 27 Agustus 2010

PostHeaderIcon Arema Memang 1-0 Atas PSM




KANJURUHAN – Kembalinya Robert Rene Albert ke Stadion Kanjuruhan semalam, harus menanggung malu. Membawa tim barunya PSM Makassar, meneer asal Belanda itu justru dipecundangi mantan anak didiknya.
Ya, di laga perdana Inter Island Cup 2010, PSM dikalahkan tuan rumah Arema dengan pawang barunya, Miroslav ’Miro’ Janu. Sebiji gol yang dicetak pemain gres Arema, TA Musafri di menit 80, membuat Robert harus pulang dengan kepala tertunduk. Bukan itu saja, sepanjang pertandingan, nyaris tidak ada tekanan berarti yang diberikan pemain PSM. Bahkan Arema seharusnya bisa mencetak lebih dari dua gol. Itu jika tendangan Herman dan Ahmad Amirudin, tidak membentur mistar gawang. Sepanjang pertandingan, singo-singo muda besutan Miro, membuat laga seperti berjalan tidak seimbang. PSM yang banyak dihuni mantan pemain Persebaya, dibuat hanya mampu bertahan dari gempuran Dendi Santoso dan TA Musafri, plus striker muda, Sunarto.
Serangan yang dilakukan PSM, juga sangat mudah dipatahkan. Nyaris seperti tidak ada pola yang terlihat pada skuad asal Makassar itu. Kecuali permainan individu-individu pemain saja yang menyatu dalam sebuah tim.
Sementara Arema, meski tidak diperkuat sembilan pemain inti, lima pemain asing plus empat pemain timnas, tetapi penampilan Hermawan dkk, cukup menghadirkan decak kagum puluhan ribu Aremania.



Sejak kick off dilakukan sebagai tanda babak pertama dimulai, Arema langsung berinisiatif untuk langsung tampil menekan pertahanan lawannya. Striker muda Singo Edan, Dendi Santoso nyaris mencetak gol kala pertandingan baru berumur satu menit melalui aksi solo run-nya yang cepat.
Setelah melintas garis tepi kotak penalti, dia dijatuhkan oleh salah satu pemain PSM dengan sebuah dorongan. Tapi sayang, wasit Oky Dwi Putra tidak menganggap hal itu sebuah pelanggaran. Bola pun mampu dengan mudah diamankan kiper PSM, Herman Batak. Pada laga ini, Dendi bertandem dengan mantan rekannya yang sama-sama jebolan Akademi Arema, Sunarto.
Sang juara Super Liga musim lalu ini terus menekan. Serangan yang dibangun Hermawan dkk selalu kandas di barisan pertahanan tim yang kini ditangani Robert Alberts. Dari sebuah serangan balik., PSM membuka peluang mencetak gol melalui shooting Gerard Abu Jalal menit 13, tapi tidak memenuhi sasaran.
Di menit ke 19, Arema giliran kembali peluang melalui shooting reflek kaki kanan Sunarto. Andai dia lebih jeli, dia yang dalam posisi terjatuh usai berbenturan dengan stopper PSM, Djayusman Triadi seharusnya bisa menyodorkan bola ke Dendy yang justru berdiri bebas tanpa kawalan.
Arema kembali memiliki peluang emas lewat free kick dari luar kotak penalty Hermawan di menit 30. Sayang, bola tendangan kaki kirinya membentur mistar gawang. Kiper PSM sendiri sebenarnya sudah gagal mengantisipasi bola melengkung itu. Dua menit berselang, giliran Fachrudin nyaris mencetak gol, tapi percobaannya dengan shooting datar menyamping tipis di sisi kanan gawang PSM.
PSM coba membalasnya melalui heading Jacky Pasarela di menit 36. Tapi, bola tersebut mampu ditepis kiper Arema, Ahmad ‘AK’ Kurniawan sehingga selamatlah gawang Singo Edan, dan hanya menghasilkan tendangan penjuru bagi PSM. Skor kacamata, alias 0-0 bertahan hingga turun minum.
Sebelum kick off babak kedua, Robert melakukan pergantian atas dua pemainnya. Kapten Djayusman dan Rahmat keluar, digantikan Fadli Hariri dan Jacky Pasarela. PSM coba lebih dahulu berinisiatif menekan tuan rumah. Pasukan Ramang ini dua kali membuka peluang, tapi mampu dihadang pemain Arema. Singo Edan membalasnya dengan shoting Sunarto menit 50, tapi dihadang Herman.
Tampil menekan dan banyak menciptakan peluang, tapi tak kunjung mencetak gol, membuat pelatih Arema, Miroslav ‘Miro’ Janu menarik Sunarto di menit 58. Masuk Ahmad ‘Amir’ Amirudin yang tercatat mantan andalan PSM di beberapa musim lalu. Arema pun tampil dengan trisula lini depan berpostur mungil, tapi punya kecepatan. Dua lainnya, adalah Dendy dan TA Musafri.
Skenario Miro ini berbuah hasil. Serangan Arema yang sebelumnya mulai tumpul, kembali tajam. Dua kali Musafri membuka peluang lewat shootingnya di menit 66 dan 72. Amir yang pakai bernomor punggung 10 juga nyaris mencetak gol di menit 75, tapi bola tendangannya dimentahkan oleh mistar gawang Herman. Dua kali peluang Arema dimentahkan mistar.
Kebuntuan Arema baru berakhir usai Musafri sukses memperdayai Herman dari sebuah tendangan datarnya di menit 80. Mantan striker Persija Jakarta ini memaksimalkan umpan terobosan Dendy. Pemain asal Ternate tersebut tampak girang dengan gol perdananya untuk Arema, dan coba merayakannya bersama ribuan Aremania melalui selebrasinya yang menunjuk nomor punggu 29 yang menjadi nomor khasnya. Akibat selebrasi itu, dia pun diganjar kartu kuning.
Setelah gol itu, PSM coba semakin tampil terbuka dengan harapan bisa membalasnya. Tapi, Robert kali ini terpaksa harus keok oleh mantan klubnya. Meski pelatih asal Belanda tersebut coba memasukkan tenaga baru, yakni Dewa menggantikan Kongrinus Fengkrew. Strategi itu dibalas Miro dengan memasukkan tenaga baru di lini tengah dan belakang. Stopper Leonard Tupamahu dan gelandang Tommy Pranata masuk, menggantikan Purwaka dan Fachrudin. Arema menang 1-0. Bravo Singo Edan.

PostHeaderIcon Daftar Pemain Arema FC

1. Aji Saka
2. Ahmad Kurniawan
3. Purwaka
4. Waluyo
5. Juan Revi
6. Hermawan
7. Roni Firmansyah
8. Tomi Pranata
9. Sunarto
10. Alfarizi
11. Fariz
12. Gilang
13. Andik
14. Dico
15. Ari
16. Ahmad Amirudin
17. Gunawan
18. Leonard Tupamahu
19. Dendi Santoso
20. Musafri
21. Fahrudin
22. M. Ridhuan
23. Esteban Gullien
24. Roman Chmelo
25. Noh Alam Shah
26. Pierre Njanka
27. Kurnia Meiga
28. Ahmad Bustomi
29. Benny Wahyudi
30. Zulkifli

PostHeaderIcon Full Team

MALANG-Resiko banyak memiliki pemain timnas, membuat Arema tak bisa menyiapkan tim secara maksimal untuk kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Setidaknya untuk serangkain laga uji coba, Arema belum bisa menurunkan empat pemainnya yang gabung pemusatan latihan Timnas.
Termasuk untuk gelaran turnamen Inter Island Cup (IIC) 2010, Arema tak bisa menurunkan empat pemain pilarnya. Yaitu Kurnia Meiga, Zulkifli, Benny Wahyudi dan Ahmad Bustomi. Paling tidak untuk babak penyisihan grup A di Stadion Kanjuruhan, empat pemain ini belum bisa bergabung.
Namun pelatih Arema, Miroslav Janu telah menyiapkan untuk kemungkinan empat pemain timnas ini bisa secepatnya bergabung. Khususnya mengantisipasi jika Arema nanti bisa lolos ke babak final di Stadion Jakabaring, 5 September nanti, ada peluang Singo Edan bisa tampil full team.
Untuk itu, empat pemain Arema yang masih gabung Timnas tersebut ikut didaftarkan di turnamen IIC 2010. Termasuk lima pemain asing Arema yang belum semuanya datang di Malang, juga masuk dalam daftar 30 pemain yang dipersiapkan tampil di IIC.
“Ya, untuk turnamen Inter Island Cup kita daftarkan 30 pemain, itu termasuk lima pemain asing dan empat pemain timnas. Itu dilakukan pelatih, untuk antisipasi kemungkinan pemain Timnas ini pulang lebih awal,” ungkap media officer Arema, Sudarmaji, kemarin sore.
Jika mengacu pada agenda pemusatan latihan Timnas, empat pemain Arema itu rencananya akan kembali pada 7 September nanti atau setelah partai puncak IIC. Namun juga tidak menutup kemungkinan, pemain timnas bisa kembali lebih awal untuk bisa tampil di pertandingan final nanti.
Sedangkan untuk pemain asing Arema, rencananya akan datang secara bergelombang, diawali dengan hadirnya Pierre Njanka. Diperkirakan, akhir Agustus nanti, lima pemain asing Arema sudah komplit. Sehingga ada peluang Arema bisa tampil full team jika lolos ke final nanti.
Sementara itu, dari daftar 30 pemain yang didaftarkan tampil di IIC, Arema mengikutsertakan sedikitnya tujuh pemain U-21. Diantaranya Sunarto, Gilang, Andik, Dico dan Ari yang memiliki peluang sama untuk tampil di IIC, khususnya sebagai pemain cadangan.

PostHeaderIcon Kanjuruhan, Stadion Alternatif

MALANG-Salah satu sumber pemasukan terbesar Arema selama ini adalah dari hasil penjualan tiket laga kandang Singo Edan. Untuk itu, panpel Arema bakal memaksimalkan setiap laga home Arema agar mendapatkan pemasukan yang besar.
Namun khusus untuk kompetisi Indonesia Super League 2010/2011 yang rencananya akan dimulai 26 September mendatang, panpel Arema tampaknya bisa mendapatkan pemasukan tak hanya dari laga kandang Arema.
Pasalnya, PT Liga Indonesia telah menyiapkan Stadion Kanjuruhan, home base Arema itu sebagai salah satu stadion alternatif untuk tim-tim ISL yang tidak bisa menggelar pertandingan kandangnya.
"Untuk tim yang tidak bisa menggelar pertandingannya, kita sudah menyiapkan tiga stadion alternatif , yaitu Stadion Manahan (Solo), Stadion Jatidiri (Semarang), dan Stadion Kanjuruhan (Malang)," ungkap CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono.
Menurutnya, masalah perizinan sering menjadi kendala untuk tim-tim ISL menggelar pertandingan di kandangnya. Sebut saja seperti Persija, Pelita Jaya, Persib atau tim-tim lainnya, sering berpindah homa base karena terkendala izin dari kepolisian.
Untuk itu, Joko mengaku di musim depan tak ingin kompetisi terkendala dengan pertandingan yang terunda karena perizinan. Joko berharap, begitu tim yang bersangkutan tak mendapatkan izin, langsung melaporkannya ke PT Liga Indonesia.
Sementara itu, dari manajemen Arema sendiri, hingga saat ini masih belum menerima surat resmi penunjukkan Stadion Kanjuruhan sebagai stadion alternatif digelarnya pertandingan yang ‘bermasalah’.
“Belum, sampai saat ini kita belum menerima surat dari PT Liga Indonesia tentang penggunaan Stadion Kanjuruhan, mungkin nanti langsung ke pengelola Stadion Kanjuruhan,” sebut media officer Arema, Sudarmaji.
Sedangkan pengelola Stadion Kanjuruhan sendiri, ternyata juga belum menerima surat pengajuan dari PT Liga Indonesia.
“Masih belum ada surat dari PT Liga Indonesia, mungkin nanti kalau memang ada pertandingan yang digeser ke Kanjuruhan,” yakin Kepala UPTD Stadion Kanjuruhan, Abdul Haris.

PostHeaderIcon Tunggu Rekom Pelatih

MALANG-Usai mendapatkan tiga pemain buruannya, manajemen Arema belum lagi melakukan tambahan pemain baru. Bahkan kemungkinkan, Arema telah menghentikan proses perburuan pemain dan tinggal menunggu rekomendasi pemain hasil seleksi.
Tiga pemain Arema hasil perburuan itu adalah Talaohu Abdul Musafri (striker), Yongki Ariwibowo (striker) dan Ahmad Kurniawan (kiper). Sedangkan satu lagi pemain baru yaitu Ahmad Amirudin (striker) adalah hasil dari seleksi.
“Sepertinya untuk perburuan pemain sudah cukup, sekarang tinggal menunggu rekomendasi dari pelatih untuk pemain seleksi. Jadi kita tidak cari pemain baru lagi, karena nunggu hasil seleksi,” ungkap Direktur PT Arema Indonesia, Siti Nurzanah.
Menurut wanita berjilbab ini, selain tambahan beberapa pemain tersebut, komposisi pemain Arema yang lama sudah cukup tangguh. Sehingga tim asuhan Miroslav Janu ini tidak perlu banyak tambahan pemain baru.
“Pemain Arema tanggung-tangguh, karena sesuai keinginan Aremania, kita memang cari pemain yang terbaik,” yakin Nurzanah yang sempat ikut melakukan proses negosiasi untuk pemain-pemain Arema tersebut.
Sekadar diketahui, jika tanpa empat pemain U-21, sampai saaat ini Arema telah resmi memiliki 23 pemain yang telah memiliki kesepakatan kontrak. Jadi total ada 27 pemain, dan kurang tiga pemain lagi hingga memenuhi kuota dari PT Liga Indonesia.
Sementara itu dari daftar pemain seleksi, hingga tadi malam menyisakan bek Leonard Tupamahu dan bek sayap kiri Wahyu Gunawan. Sedangkan gelandang sayap Oktavianus Maniani, memilih untuk mengakhiri seleksinya di Arema.
Peluang kini untuk Leo dan Gunawan menjadi pemain ke-28 dan ke-29 yang akan didaftarkan Arema pada kompetisi musim depan. Rencananya pendaftaran pemain ini dimulai 1 September hingga 15 Oktober 2010 nanti.
Sabtu, 14 Agustus 2010

PostHeaderIcon Latihan Perdana Tanpa Asing

MALANG-Latihan perdana tim Arema dengan pelatih baru, Miroslav Janu, Senin (16/8) sore dipastikan tanpa kehadiran pemain asing Arema. Pasalnya, dari lima pemain asing Arema, masih belum bisa datang saat latihan tersebut.
Seperti Esteban Gullien dan Pierre Njanka, dijadwalkan baru datang pada tanggal 23 Agustus mendatang. Lalu Noh Alam Shah dan Ridhuan, diperkirakan hadir setelah tanggal 26 Agustus. Noh Alam Shah masih menjalankan ibadah umrah. Sedangkan M Ridhuan harus gabung dengan timnas Singapura untuk persiapan piala AFF.
Sementara satu pemain asing lagi Chmelo Roman masih belum ada kepastian kedatangannya.
“Ya, pada latihan Senin besok memang tanpa ada pemain asing, karena masih belum datang. Jadi latihan hanya dengan pemain lokal, termasuk dengan beberapa pemain Arema U-21,” terang asisten pelatih Arema, Joko Susilo, kemarin sore.
Joko memastikan, latihan perdana Arema ini bakal digelar di lapangan Kusuma Agrowisata, Batu, mulai pukul 15.30 WIB. Menurutnya semua pemain lokal sudah harus berkumpul di mess lama di Jalan Semeru, Senin siang.
“Kecuali empat pemain Arema (Bustomi, Zulkifli, Benny, Meiga) yang mengikuti TC Timnas di Jakarta yang mulai digelar Minggu besok (hari ini) juga tak bisa ikut latihan,” sebut Joko perihal absennya empat pemain itu.
Diperkirakan hanya ada 15 pemain Arema yang bakal mengikuti latihan perdana tersebut, ditambah sekitar 10 pemain U-21. Rencananya pada latihan tersebut, Miro akan lebih banyak melakukan perkenalan dengan pemain-pemain Arema.
“Untuk program yang lengkap dan jadwal latihannya masih akan dibahas begitu Miro tiba di Malang, besok malam (malam ini). Rencana besok malam saya dipanggil untuk rapat dengan Miro di hotel,” jelas Joko yang musim 2007 lalu juga sebagai asisten pelatih Miroslav Janu.

PostHeaderIcon Miro di Regent

MALANG-Usai bertemu dengan Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam Tabusala di Makassar, pelatih Arema Indonesia, Miroslav Janu langsung terbang ke Surabaya, sore ini. Dijadwalkan sekitar pukul 17.00 WIB, pelatih asal Republik Ceko ini sudah tiba di Surabaya.
“Nanti malam (tadi malam), saya diundang Pak Andi makan malam di rumahnya, lalu saya akan berangkat ke Malang lewat Surabaya besok sore (sore ini),” terang Miro saat dihubungi Malang Post, kemarin sore.
Kedatangan Miro ke Malang sempat tertunda beberapa hari. Rencana semula, mantan pelatih Persigo Gorontalo dan PSM Makassar ini tiba di Malang Jumat (13/8) lalu. Namun, ia tiba di Indonesia terlambat. Selain itu, ia tidak langsung ke Malang. Melainkan dari Jakarta harus terbang terlebih dahulu ke Makassar.
Miro rencananya datang bersama dengan asistennya, Tony Ho dari Makassar, malam ini. Pengurus Arema pun telah menyiapkan penginapan untuk Miro dan Tony, yaitu di hotel Regent Park Hotel.
“Ya, Miro dan Tony sudah kita pesankan kamar di hotel Regent,” terang Direktur Arema, Siti Nurzanah.
Tidak seperti pelatih Arema sebelumnya, Robert Alberts yang menginap di Hotel Regent selama satu musim kompetisi, Miro hanya untuk sementara. Pasalnya, pengurus Arema berencana untuk mencarikan rumah kontrakan untuk Miro.
Saat menangani Arema Malang beberapa musim lalu, pelatih asal Ceko itu dikontrakan rumah di kawasan Pondok Blimbing Indah (PBI). Namun hingga kini, belum dipastikan Miro akan menempati rumah kontrakannya selama di Malang.
Sementara itu, setelah tiba di Malang, Senin sore Miro sudah mulai latihan baru bersama pemain-pemain Arema.

PostHeaderIcon Incar Penggawa Persik




MALANG – Roda memang terus berputar. Hal yang sama terjadi di Arema dan Persik. Jika di Liga Indonesia IX lalu Arema terdegradasi dan Persik juara, tim asal Kediri ini menarik mayoritas pemain-pemain Arema.
Kali ini kondisi itu berbalik arah. Saat Arema giliran juara dan Persik terdegradasi, Arema juga mulai melirik pemain Persik, untuk dijadikan penggawa Singo Edan.
Padahal Arema saat ini sudah memiliki 24 pemain, termasuk lima pemain asing dan lima pemain U-21. Namun jumlah itu masih dianggap belum cukup oleh manajemen tim Arema. Setidaknya untuk memenuhi kuota 30 pemain, Arema masih terus berburu pemain berkualitas. Salah satu pemain menjadi incaran tim Arema adalah striker muda berbakat, Yongky Ariwibowo. Pemain yang musim kemarin memperkuat Persik Kediri ini kabarnya menjadi incaran utama untuk menambah kekuatan lini depan Arema.
Menurut informasi, kebutuhan Arema untuk tambahan striker berkualitas ini berdasarkan hasil evaluasi musim lalu. Tim kebanggaan Aremania dianggap terlalu menggantungkan diri pada Noh Alamshah yang selama ini jadi striker tunggal.
‘’Yongky salah satu pemain yang diincar Arema, karena Arema memang butuh tambahan striker untuk musim depan. Selain Yongky, ada Saktiawan sebagai alternatif, tapi sepertinya lebih condong pada Yongky,’’ sebut sumber informasi Malang Post.
‘’Sebenarnya Arema juga mengincar striker Persiba (Fery Ariawan), tapi karena kalah cepat dengan Persela Lamongan yang telah lebih dulu mengambilnya, Arema akhirnya fokus untuk mendatangkan Yongky,’’ sambung sumber tersebut.
Yongky sendiri saat dihubungi Malang Post, kemarin sore tak membantah telah dihubungi pihak Arema. Tak dijelaskannya, siapa yang telah menghubunginya, namun pada dasarnya Yongky membuka peluang tim Arema untuk meminangnya.
‘’Alhamdulillah, banyak klub yang mau dengan saya dan suka dengan permainan saya. Untuk status saya di Persik saat ini sudah free. Kemarin kontrak saya sudah habis dan saya belum tahu, musim depan mau kemana,’’ katanya.
‘’Tadi (kemarin, Red.) memang ada pelatih Arema yang menghubungi saya. Tapi saya msih harus bicara dengan orang tua saya dulu. Jadi untuk saat ini, saya masih menunggu dulu,
Karena saya masih harus konsultasi dengan keluarga,’’ lanjut Yongky.
Pemain kelahiran Tulungagung, 23 November 1989 ini mengaku sebenarnya banyak memiliki saudara di Malang. Sehingga Yongky tidak begitu asing dengan suasana Malang, dan kemungkinan berlabuh di Arema pun cukup besar.
‘’Ya mudah-mudahan saja cocok dengan Arema. Kalau dinyata apakah berminat ke Arema, saya tentu ada minat. Apalagi melihat suporternya yang fanatik seperti itu, bermain pasti dengan semangat tinggi,’’ yakin Yongky.
Sementara itu, mantan pelatih Persik, Agus Yuwono pun sangat mendukung striker masa depan Indonesia ini untuk gabung dengan Arema. Menurutnya, Yongky perlu mendapatkan bimbingan pelatih yang tepat, agar bisa lebih maju lagi.
‘’Kalau saya sangat setuju Yongky ke Arema, soalnya dia harus dapat pelatih yang bagus agar dia tambah maju,’’ sebut Agus Yuwono perihal peluang mantan pemain andalannya itu berganti kostum Arema.
Selain mengincar striker muda berkualitas, Arema juga memburu bek muda yang bisa diandalkan untuk memback up Pierre Njanka atau Purwaka. Kabarnya, Arema tengah mengincar mantan stopper Persisam Samarinda. Muhammad Roby.
‘’Selama ini belum ada pengurus Arema yang menghubungi saya, tapi dimana-mana pun saya siap untuk bermain. Termasuk kalau memang Arema memanggil saya, ya saya siap saja. Apalagi musim depan saya masih belum tahu kemana, karena di Persisam juga belum ada kabar dan kontrak saya sudah habis,’’ jelas M. Roby kepada Malang Post, kemarin sore.

PostHeaderIcon Kecenk Masih Pikir-Pikir

MALANG - Keinginan headcoach Arema, Miroslav ‘Miro’ Janu untuk bernostalgia dengan Arif ‘Kecenk’ Suyono, kemungkinan bertepuk sebelah tangan. Pasalnya, mantan gelandang Arema yang terakhir memperkuat Sriwijaya FC itu belum memberi respon positif.
Padahal menurut informasi di internal pengurus Arema, Kecenk mendapat prioritas untuk bisa dikontrak Singo Edan. Kabarnya, pengurus Arema dalam hal ini Direktur Utama PT Arema Indonesia sudah memberikan penawaran pada pemain asli Malang ini.
‘’Arif ditawar Rp 600 juta seperti kontrak untuk Bustomi, tapi Arif mintanya masih sekitar Rp 700 juta hingga Rp 800 juta. Arif mengaku mempertimbangkan untuk menerima tawaran Sriwijaya FC sebesar Rp 900 juta,’’ ungkap sumber Malang Post, kemarin pagi.
Menurut sumber informasi yang dekat dengan pengurus Arema ini, Arif masih belum memutuskan tawaran tersebut. Diakuinya, pendekatan dilakukan pada Arif sudah sejak Arema dan Sriwijaya FC tampil di babak semifinal Piala Indonesia 2010, beberapa waktu lalu.
Kebetulan, Arema dan Sriwijaya FC berada satu hotel, yaitu di Singgasana Hotel, Surabaya. Informasinya, pendekatan tak hanya dilakukan M. Nur, tapi juga oleh asisten pelatih Arema, Joko Susilo. Kebetulan, Joko dan Kecenk sudah cukup dekat, dibanding pengurus.
Sayangnya, Kecenk saat dikonfirmasi Malang Post membantah proses pendekatan di Surabaya itu. Menurutnya, tidak ada satu pun pengurus Arema yang mengajaknya bicara seputar negosiasi kontrak. Sehingga pemain yang pernah memperkuat Persema meyakinkan belum ada deal.
‘’Belum, Sam. Apanya yang deal, karena sampai sekarang aku tidak pernah dihubungi, itu hanya spekulasi-spekulasi, karena selama ini memang belum ada pembicaraan,’’ yakin Kecenk. ‘’Waktu di Sidoarjo, aku cuma ketemu Rony (Rony Firmansyah, Gelandang Arema, Red.),’’ sambungnya saat dihubungi via ponselnya.
Namun setelah didesak, Kecenk akhirnya tak membantah bahwa sempat bertemu Joko Susilo. ‘’Aku ketemu Pak Joko iya, tapi sekedar ketemu karena dia pernah jadi pelatihku. Aku tidak pernah ketemu Pak Nur, papasan saja tidak pernah, apalagi ketemu. Lalu di Solo kemarin, aku juga ketemu Pak Joko dan anak-anak Arema semua, karena mereka temanku semua,’’ yakin Kecenk.
Terlepas itu, pemain yang pernah menjadi icon tim Arem ini masih menyimpan keinginan untuk kembali memperkuat Arema. Semua itu bergantung proses negosiasi kontraknya dengan pengurus Arema. ‘’Untuk saat ini, saya pikirkan dulu saja,’’ pungkas Kecenk perihal peluangnya gabung Arema musim depan.
Bahkan informasi yang dihimpun dari Sriwijaya FC, lantaran masih mempertimbangkan Arema, sampai kemarin Kecenk belum juga teken perpanjangan kontrak dengan Sriwijaya.
‘’Dari pemain-pemain yang akan dipertahankan, Arif belum teken kontrak. Dia juga tidak mau menerima uang muka sebagai tanda perpanjangan kontrak,’’

PostHeaderIcon Usahakan Gaji Juli





MALANG-Arema telah melewati hari ulang tahunya, 11 Agustus lalu, itu artinya jadwal pembayarn gaji pemain untuk bulan Juli telah dilalui. Tepatnya, Minggu (8/8) kemarin, pemain dan pelatih Arema harusnya meneriam gaji terakhir mereka.
Namun kenyataannya, Direksi PT Arema Indonesia belum bisa memenuhi hak pemain dan pelatih. Pengurus hanya bisa berjanji untuk mengusahakan gaji Bustomi dkk bisa secepatnya terbayarkan, meski harus terlambat.
“Untuk gaji bulan Juli memang masih belum dibayar, kita usahakan semaksimal mungkin untuk itu, dan tetap bisa dibayar. Kita masih menunggu pemasukan untuk Arema,” sebut Direktur PT Arema Indonesia, Siti Nurzanah, kemarin sore.
Pemasukan yang dimaksud wanita berjilbab ini yaitu adanya tagihan-tagihan yang masih bisa diterima Direksi Arema. Diantaranya kompensasi dari hak siar, dari hasil penjualan merchandise dan pemasukan dari pihak sponsor.
“Kita berusaha maksimal, secepat mungkin bisa dibayar. Lebih cepat, lebih baik. Kita harap, sebagai satu keluarga, bisa saling memahami dengan konsidi saat ini,’ terang Nurzanah mengaku sudah memberi penjelasan pada pemain yang menghubunginya.
Sementara itu, kemungkinan untuk pembayaran gaji dari uang hadiah Piala Indonesia sebesar Rp 500 juta, masih belum memungkinkan. Pasalnya, hingga saat ini Arema masih menunggu uang hadiah sebagai runner up Piala Indonesia itu.
“Untuk hadiah Piala Indonesia masih belum turun, dan prosentasenya masih akan kita evaluasi lagi dan akan kita rapatkan dengan pengurus. Prosentasenya akan berubah,” pungkas Nurzanah meyakinkan bahwa dengan niat baik untuk bayar gaji pemain, menurutnya pasti ada jalan keluar. (bua/jon)

PostHeaderIcon Tetap Miro

MALANG-Jelang kedatangan headcoach Arema yang baru, Miroslav ‘Miro’ Janu, Malang ‘diserang’ isu adanya pertukaran pelatih. Miro disebut-sebut akan ditukar dengan Robert Alberts yang rencananya berlabuh ke PSM Makassar.
Kebetulan, baik Miro maupun Robert berada dalam satu manajemen, yaitu Mutiara Hitam and Management Sports. Kondisi kedua pelatih asing ini pun sama-sama masih belum resmi teken kontrak di klub yang mereka tuju.
Baik Miro maupun Robert baru sebatas deal kontrak, sehingga memunculkan spekulasi kemungkinan kedua pelatih berganti klub. Apalagi, Miro sempat dikabarkan bakal lebih dulu ke Makassar untuk sebuah urusan, sebelum ke Malang.
Pelatih asal Republik Ceko ini pun tidak asing dengan PSM, karena tahun 2005 lalu, Miro pernah menukangi tim berjuluk Juku Eja ini. Sedangkan Robert Alberts, baru musim kemarin mengarsiteki Singo Edani.
“Bagus kalau memang benar-benar ditukar, karena jika pelatihnya tetap Robert dengan komposisi pemain yang sama, tidak mulai dari nol lagi. Tapi kalau pelatihnya Miro, tentu akan memulai dari awal lagi,” ungkap seorang Aremania pada Malang Post, perihal isu tukar pelatih tersebut.
Mantan asisten pelatih Arema, Liestiadi pun beberapa waktu lalu sempat mempertanyakan kebijakan pengurus Arema untuk melepas Robert dan mendatangkan Miro.
“Kenapa tidak Robert saja yang dipertahankan, dan Miro yang ke PSM,” sebut asisten pelatih asal Medan ini.
Robert sendiri sebenarnya sudah ada kata sepakat dengan manajemen PSM, baik soal kontrak maupun fasilitas yang dibutuhkannya, namun hingga saat ini masih menunda teken kontrak. Sehingga muncul dugaan, pelatih asal Belanda ini masih berharap untuk kembali ke Arema.
Terlepas itu, Onana Denis Julies, agen pemain dan pelatih dari Mutiara Hitam and Management Sports memastikan bahwa isu tersebut tidak benar. Menurutnya, Miroslav Janu sudah pasti menangani tim Arema dan Robert Alberts melatih PSM untuk kompetisi musim depan.
“Tidak mungkin akan ada pertukaran pelatih seperti itu. Isu yang ada di Malang tersebut tidak benar, karena Miro tetap di Malang dan Robert di Makassar,” yakin Onana saat dihubungi Malang Post melalui telpon genggamnya, kemarin sore.
“Miro rencananya hari Minggu besok datang ke Malang, sedangkan Robert akan datang ke Makassar hari Rabu besok untuk teken kontrak. Jadi, Miro tetap di Arema dan Robert di PSM,” terang agen pemain asal Kamerun ini.

PostHeaderIcon Tak Minta Aneh-Aneh

MALANG-Kedatangan Miroslav Janu ke Arema untuk kedua kalinya, dipastikan kondisinya tidak sama seperti musim 2007 lalu. Kala itu, Arema masih dibawah pengelolaan PT Bentoel. Kini, pelatih asal Republik Ceko itu datang dalam kondisi keuangan Arema tak seperti dulu.
Meski demikian, Miro tetap saja bersedia menangani Singo Edan. Bahkan, pelatih yang menggantikan posisi Robert Alberts ini sudah ada deal kontrak dengan Arema. Miro tinggal datang ke Malang dan teken kontrak.
"Miro tinggal teken kontrak, karena semua kebutuhannya sudah selesai. Kontraknya juga sudah beres, dia datang tinggal teken kontrak," ungkap Onana Denis Julies, agen pemain dan pelatih yang mengantarkan Miro ke Arema.
"Seperti tahun-tahun sebelumnya, dia tidak minta aneh-aneh. Dia minta fasilitas yang wajar-wajar saja, seperti rumah dan kendaraan," sambung agen berlabel Mutiara Hitam and Management Sports ini kepada Malang Post, kemarin sore.
Sementara itu, menurut Miro yang dihubungi melalui email pribadinya mengaku akan datang di Malang, Minggu (15/8) besok, atau mundur dua hari dari jadwalnya semula. "Saya datang Minggu, sore atau malam," sebut Miro.

PostHeaderIcon Berharap Lebih Baik




MALANG-Diantara sekian pemain Arema musim lalu, hanya tersisa Rony Firmansyah yang pernah merasakan polesan headcoach Miroslav Janu. Sehingga tidak asing bagi gelandang asal Pandaan itu berada dibawah asuhan Miro.
Rony pun mengaku bersyukur, namanya masih terdaftar dalam skuad tim Arema musim depan. Pemain yang sempat jadi andalan Arema saat ditangani Miro ini berharap penampilannya musim depan bisa lebih baik lagi.
“Alhamdulillah saya masih di Arema. Ya mudah-mudahan Arema bisa pertahankan gelar jura, dan semoga juga bisa berbicara banyak di LCA dan aku pribadi semoga bisa lebih baik dari tahun kemarin,” ungkap Rony.
Meski ada peluang untuk kembali menghiasi starting line up Arema, Rony masih harus bersaing dengan gelandang yang lain. Apalagi, hampir semua pemain lama dipertahankan untuk memperkuat Arema musim depan.
“Saya bersyukur masih bisa kembali memperkuat Arema lagi, apalagi saya sebagai pemain dari Malang, saya senang masih bisa main di Arema lagi. Kita tentu ingin merasakan LCA, dan saya akan berusaha semaksimal mungkin,” sebut Hermawan.
Untuk saat ini, Arema tercatat sudah memiliki 23 pemain. Lima diantara adalah pemain asing musim lalu. Mereka semua telah menandatangani nota kesepahaman terkait kontraknya di Arema.
“Sangat senang bisa bermain lagi buat Arema di tahun ke tiga saya, apalagi dengan pemain-pemain yang sama dengan musim lalu. Mungkin ini bagian dari doa anak saya, karena dia Aremanita,” yakin Zulkifli.

PostHeaderIcon Arema Tuan Rumah IIC

MALANG-Arema akhirnya mendapatkan kepastian sebagai tuan rumah turnamen Inter Island Cup (IIC) 2010. Itu setelah PT Liga Indonesia menunjuk Arema melalui surat bernomer 0053/A-02/BLI-3.1/VIII/2010 yang ditandatangani CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono, kemarin siang.
Pada surat penunjukkan tuan rumah IIC 2010 yang bertanggal 12 Agustus itu, PT LI menujuk Arema sebagai tuan rumah grup B dan Sriwijaya FC sebagai tuan rumah grup A. Rencananya turnamen jelang kompetisi Indonesia Super League ini digelar pada tangal 27 Agustus hingga 5 September.
“Turnamen ini akan diikuti oleh enam klub yang merupakan perwakilan dari lima pulau besar di Indonesia, yaitu Sumatera (Sriwijaya FC), Jawa (Arema dan Persib), Kalimantan (Persiba Balikpapan), Sulawesi (PSM Makassar) dan Papua (Persipura),” terang Joko dalam suratnya.
Tiga tim yang bergabung di grup A yaitu tuan rumah Sriwijaya FC, Persib dan Persiba. Sedangkan di grup B yaitu Arema sebagai tuan rumah, Persipura dan PSM. Menurut keterangan Joko, pertandingan digelar dengan format setengah kompetisi, atau tiap tim berlaga dua kali.
“Grup A bertanding pada tanggal 28, 30 Agustus dan 1 September, sedangkan grup B bertanding pada tanggal 27, 29 dan 31 Agustus. Beberapa pertandingan akan disiarkan langsung salah satu stasiun televisi nasional, dengan kick off pada pukul 21.00 WIB,” sebut pria Joko.
“Juara masing-masing grup langsung bertemu di final pada tanggal 5 September, pukul 21.15 WIB. Untuk tempat pertandingan finalnya akan ditentukan kemudian. Tiap klub boleh menggunakan pemain lokal maupun asing, baik yang sudah dikontrak ataupun yang belum dikontrak,” sambung pria asal Ngawi ini.
Lalu dimanakan pertandingan Arema nanti bakal digelar? Ketua Panpel Arema, Abriadi memastikan untuk pertandingan grup B di Malang, bakal digelar di Stadion Kanjuruhan, bukan di Stadion Gajayana, seperti yang diberitakan sebelumnya.
“Karena pertandingannya digelar malam hari, mulai pukul 21.00 WIB, maka panpel Arema akan menggelar pertandingan IIC nanti di Stadion Kanjuruhan. Panpel Arema sudah siap untuk menggelar pertandingan tersebut,” yakin Abriadi saat dihubungi Malang Post kemarin sore
Senin, 09 Agustus 2010

PostHeaderIcon fanatical football fans love peace












We are fanatical supporters of the football team the city of Malang is: Arema Indonesia, we stood from the spirit of unconditional loyalty and love of peace, this is one form of loyalty to us at the time in the stadium, all together the song of pride Arema Indonesia and compact movements is to encourage our football team Arema Indonesia, one that we kumandangkan: Arema Indonesian greeting one soul, one which we hold: our lifetime Arema always in our lives, in our sport, in our souls, one which we Calls are: loyalty without borders, one which we are proud: we are everywhere where you do not, even in the corners of the world is, like in Germany, America, Australia, Ghana, kongo.korea that's all I know and they are the original supporters of the city poor which kebetuln working there and flying its flag with the intention of taking us all peace-loving prefer that I call on negara2 td

Supporters OUR NAME IS: Aremania ONGIS NADE, AREMANITA>>>> FOR WOMEN Supporters

greeting one soul Arema Indonesia and loyalty without limit










PostHeaderIcon Esteban Beres




MALANG - Pengurus Yayasan Arema benar-benar ingin menuntaskan perekrutan pemain untuk skuad tim Arema musim depan. Khususnya pemain lama. Baik pemain lokal maupun pemain asing mendapat prioritas perpanjangan kontrak baru.
Untuk daftar pemain asing, setelah sebelumnya resmi mendapatkan tanda tangan kontrak Pierre Njanka, Noh Alamshah dan Muhammad Ridhuan, giliran tim berjuluk Singo Edan ini mencapai kata sepakat dengan Esteban Gullien. Berarti dari lima pilar asing, tinggal Roman Chmelo yang belum beres.
Gelandang asal Uruguay ini jadi pemain asing keempat yang akan bergabung dengan Arema. Esteban yang masih berada dinegaranya, diwakili agennya yaitu Onana Denis Julies telah bertemu dengan Ketua Yayasan Arema, Muhammad Nur.
‘’Ya, tadi (kemarin, Red.) saya sudah bertemu dengan Onana di Jakarta. Pada prinsipnya kita sudah sepakat untuk mengikat kontrak Esteban Gullien. Rencananya Esteban datang minggu keempat bulan Agustus nanti,’’ ungkap M. Nur kemarin sore.
Onana sendiri saat dihubungi Malang Post membenarkan telah melakukan negosiasi dengan M. Nur di Jakarta, kemarin siang. Menurutnya, pembicaraan menyangkut kontrak Esteban ini sudah tidak ada masalah.
‘’Ya, tadi (kemarin, Red.) saya bertemu dengan Pak Nur, membicarakan soal kontrak Esteban dan sudah beres. Sekarang kita mau urus visa untuk Esteban dan kita usahakan secepatnya bisa datang ke Malang,’’ terang Onana perihal rencana kedatangan Esteban.
‘’Esteban dari Uruguay masih harus berangkat ke Argentina karena dia mengurus visanya di Argentina. Dia cuma butuh mengurus visa untuk datang ke Indonesia, sedangkan anak dan istrinya akan menyusul,’’ sambungnya.
Agen pemain dan pelatih berlabel Mutiara Hitam and Management Sports ini mengaku sudah sering berkomunikasi dengan Esteban. Tepatnya sejak seminggu lalu, Onana sudah kontak Esteban perihal rencananya kembali ke Arema.
‘’Pada dasarnya Esteban mengaku cukup senang setelah ada deal dengan Arema dan itu sesuai dengan keinginannya untuk kembali memperkuat Arema. Sekarang tinggal datang dan teken kontrak,’’ yakin Onana.
Bergabungnya kembali Esteban ini memastikan Arema kini tinggal butuh tambahan satu pemain asing lagi. Tambahan satu pemain asing ini, hampir bisa dipastikan jadi miliki Roman Chmelo, gelandang asal Slovakia.
Kebetulan kontrak Roman baru akan berakhir bulan September nanti, sehingga relatif tidak sulit untuk mengamankan pemain yang satu ini. Apalagi, pemain yang memiliki akurasi tendangan kaki kiri cukup bagus ini mengaku betah di Malang.
Khusus untuk Roman, berada di bawah manajemen Eko Subekti, agen pemain berbendera Indobola Mandiri. Kabarnya hingga kemarin, pengurus Yayasan Arema belum lagi melakukan negosiasi kontrak baru untuk Roman.
Jika komposisi lima pemain asing Arema ini tidak ada perubahan, maka pelatih Miroslav Janu tidak perlu susah payah mencari pemain asing. Meski diantara lima pemain asing tersebut, pelatih asal Republik Ceko ini mengaku belum mengetahui permainan Esteban.
DAFTAR RESMI PEMAIN AREMA

1. Pierre Njanka (bek)



2. Ahmad Bustomi (gelandang)



3. Benny Wahyudi (bek)



4. Juan Revi (gelandang)



5. Hermawan (bek)



6. Dendi Santoso (striker)




7. Purwaka Yudi (bek)



8. Tomi Pranata (gelandang)



9. Roni Firmansyah (gelandang)



10. Irfan Raditya (bek)



11. Zulkifli Syukur (bek)



12. Noh Alam Shah (striker)



13. M. Ridhuan (gelandang)



14. M. Fakhrudin (gelandang)



15. Waluyo (bek)



16. Esteban Gullien (gelandang)



17. Kurnia Meiga (kiper)



18. Rahmad Afandi (striker)

PostHeaderIcon Robert Cemaskan PSM




MAKASSAR-Kubu PSM Makassar masih belum tenang dengan keberadaan calon pelatihnya Robert Alberts. Pasalnya, jadwal kedatangan mantan pelatih Arema Indonesia itu ke Makassar tertunda dari jadwal semula. Saat tiba di Makassar Robert beberapa waktu lalu, pelatih asal Belanda itu menjanjikan akan kembali Rabu, 11 Agustus. Tetapi informasinya Robert baru akan tiba Sabtu atau Minggu.
Tertundanya kedatangan Robert ini membuat pengelola PSM benar-benar cemas. Apalagi Robert belum terikat kontrak. Bisa saja urusan menjadi kacau, jika Robert tiba-tiba berubah pikiran dan membatalkan niatnya bergabung di PSM. Apalagi belum satu pun pemain buruan diikat, karena menunggu pemain idaman ala Robert.
"Cemas memang, tetapi mau bagaimana lagi. Harus ada pelatih dulu, baru ikat pemain," kata Manajer PSM, Hendra Sirajuddin, kemarin.
Kecemasan kubu PSM ini hampir sama dengan kubu Sriwijaya FC saat hendak merekrut Noh Alam Shah dan M Ridhuan. Keduanya akhirnya balik memilih Arema Indonesia.
Kini Hendra tinggal berharap banyak kepada calon asistennya Liestiadi. Dia berharap Liestiadi secepatnya memasukan daftar nama buruan pemain asing.
"Kita bekerja cepat dengan mengontrak para asisten dulu. Toh mereka juga akan berkerka sama dengan Robert," terang Hendra.
Pengelola PSM mendapat informasi Robert telat tiba di Makassar, karena masih harus mengurus persuratan di Malaysia. Seperti diketahui, setelah kontraknya berakhir di Arema, berkas keimigrasian Robert telah berakhir. Selain itu, dia berencana memboyong keluarganya ke Makassar.

PostHeaderIcon PSM Hormati Njanka






MAKASSAR-PSM Makassar yang sebelumnya ngbet mendapatkan kapten Arema Indonesia, Pierre Njanka, akhirnya harus dikubur dalam-dalam. Apalagi, pemain asal Kamerun itu siap mengembalikan Down Payment (DP) alias panjar yang telah diberikan manajemen PSM sebagai tanda ikatan.
Menurut agennya, Onana Denis Jules, Njanka siap mengembalikan DP. "Kita tak mau repot dengan urusan itu. Diatur saja bagaimana baiknya," kata Onana melalui sambungan telepon.
Manajemen PSM pun pasrah, tidak mau menyerobot hak Arema menyangkut Njanka. Juru bicara PSM, Nurmal Idrus, mengatakan bahwa jika urusannya memang pelik, lebih baik PSM mundur.
"Kita sangat menghormati urusan transfer pemain. PSM tidak mungkin mengambil pemain Arema jika mereka tidak melepasnya," kata Nurmal.
Selain Njanka, PSM juga mengincar Zulkifli Syukur dan Kurnia Meiga, tetapi jika tidak dilepas, PSM siap melupakan tiga pemain buruan ini.
"Masih banyak pemain lain. Daripada menghabiskan enrgi mengurus itu, lebih baik kita fokus yang lain," kata Nurmal.
Njanka telah menerima DP Rp 70 juta dari PSM. DP itu sebagai ikatan prakontrak. Namun ikatan ini belum bisa menjamin pemain bersangkutan sepenuhnya menjadi milik pemberi DP.
Banyak perkara yang bisa menjadi contoh. Musim lalu milsanya, Jhon Takpor tidak bisa tampil di dua laga partai pembuka, karena berperkara dengan Persitara Jakarta Utara dan Persebaya Surabaya. Ketika itu Persebaya memberi DP kepada Jhon Takpor, padahal belum ada surat pelepasan dari klub asalnya, Persitara.
Kekhawatiran inilah yang membuat PSM bersikap melunak. Apa pun hasil negosiasi dengan Njanka di Arema, akan diterima PSM dengan lapang dada. "Kita tidak mau repot seperti itu," ungkap Nurmal.

PostHeaderIcon Lotto Gantikan Diadora

MALANG-Perusahaan perlengkapan olahraga asal Italia yaitu Lotto dipastikan bakal menggantikan Diadora sebagai sponsor apparel tim Arema musim depan. Belum jelas, total nilai apparel dari Lotto untuk tim Arema, yang pasti sudah ada kesepakatan.
“Ya, musim kompetisi 2010/2011, Arema menggunakan apparel dari Lotto. Pak Dirut (Muhammad Nur) sudah tandatangan kesepakatan kerjasamanya,” ungkap Direktur Bisnis PT Arema Indonesia, Siti Nurzanah perihal kepastian Lotto ikut mensponsori tim Arema.
Kabarnya bola dan rompi untuk latuhan tim Arema dari Lotto usah diterima manajemen Arema beberapa waktu lalu. Berikutnya, kostum sesuai design dari Lotto akan dikirim sebelum launching tim Arema.
Untuk itu, pihak Lotto sangat berharap komposisi pemain tim Arema bisa secepatnya komplit. Pasalnya itu terkait dengan daftar nomer punggung sekaligus nama masing-masing pemain yang akan dipasang di kostum.
Lotto adalah perusahaan apparel ketiga yang ikut mensponsori tim Arema. Sebelumnya ada Diadora dan Puma yang sempat dua musim kompetisi menjadi sponsor apparel untuk tim Arema.
Sementara itu, selain sponsor apparel, manajemen Arema kabarnya juga sudah mendapatkan sponsor pendukung lainnya. Rencananya dalam waktu dekat, daftar sponsor tim Arema itu akan dirilis oleh manajemen Arema.
“Untuk sponsor pendukung, kita mau meluncurkannya nanti saja, mungkin jelang puasa. Kita sudah ada, rencana-rencana untuk menarik sponsor pendukung ini,” terang Siti Nurzanah masih berteka-teki perihal sponsor tim Arema.

PostHeaderIcon Meiga-Afandi Resmi Gabung



MALANG-Skuad tim Singo Edan Arema terus bertambah. Selain Esteban Gullien yang sudah deal kontrak, tim asuhan Miroslav Janu ini juga resmi mengikat kiper Kurnia Meiga Hermansyah dan striker Rahmad Afandi.
Dua pemain lokal asal Jakarta ini bertemu langsung dengan Ketua Yayasan Arema, Muhammad Nur, kemarin siang. Kebetulan, M Nur datang ke Jakarta untuk keperluan presentasi pengelolaan klub professional.
“Ya, tadi saya sudah bertemu Meiga di Jakarta, dan sudah deal dengan dia. Termasuk bertemu dengan Rahmad Afandi, sudah resmi memperkuat tim Arema lagi,” ungkap M Nur saat dihubungi Malang Post, kemarin sore.
Mengaku masih berada di Jakarta, Ketua Yayasan yang juga Direktur Utama PT Arema Indonesia ini meyakinkan bahwa Meiga sudah pasti gabung dengan Arema. Meski teken kontrak rencananya dilakukan di Malang, Jumat (13/8) nanti.
Sedangkan terkait informasi kontrak Meiga satu paket dengan kakak kandungnya yaitu Ahmad Kurniawan, M. Nur mengaku masih hanya ada deal dengan Meiga. “Tadi Meiga masih sendiri, dan dia sudah pasti gabung Arema,” katanya.
Lebih lanjut, M Nur menegaskan bahwa dengan resmi bergabungnya Meiga dan Afandi ini menunjukkan komitmen pengurus untuk memperpanjang kontrak pemain lama yang sukses mempersembahkan gelar juara Indonesia Super League 2009/2010.
“Jadi Yayasan Arema akan terus melakukan perpanjangan kontrak terhadap beberapa pemain lain yang sebelumnya memperkuat Arema,” terang M. Nur yang kini telah resmi memiliki 18 pemain untuk musim depan.
Untuk daftar pemain lama yang belum mendapatkan kontrak yaitu Iswan Karim, Chmelo Roman, Gery Setya, Jalaludin Main dan Aji Saka. Diantara pemain ini, Roman hampir pasti tetap akan memperkuat Arema
Sabtu, 07 Agustus 2010

PostHeaderIcon Demi Aremania










Along-Ridhuan Teken Kontrak
MALANG-Noh ‘Along’ Alamshah dan Muhamad Ridhuan akhirnya benar-benar memperkuat tim Arema untuk kompetisi tahun 2010/2011. Itu setelah dua pemain asal Singapura menyatakan komitmennya untuk tetap membela Singo Edan.Manajer media officer Arema, Sudarmaji memastikan bahwa , keduanya sudah resmi teken kontrak dengan Arema, kemarin sore. Memang, belum jelas lokasi penandatanganan kontrak dilakukan, namun kabarnya di Surabaya.Pasalnya, teken kontrak harus dilakukan dihadapan Ketua Yayasan Arema, Muhamad Nur yang posisinya tengah berada di Surabaya. Along dan Ridhuan pun menjadi pemain ke-12 dan ke-13 yang resmi bergabung dengan Arema. “Alhamdulillah, sore ini Yayasan Arema kembali serius mewujudkan keinginan Aremania agar mengembalikan duo Singapura ke Arema. Noh Alamshah dan Muhamad Ridhuan telah komitmen untuk kembali berjuang bersama Arema,” ungkap Darmaji,sapaan akrabnya, kepada Malang Post.
“Keduanya siap mengarungi kompetisi sepakbola Indonesia dan siap tampil di Liga Champion Asia. Ketua Yayasan bersyukur, keduanya kembali ke Arema, dan berkomitmen untuk meningkatkan performanya di Arema,” sambung mantan wartawan ini.
Diantara dua pilar Arema ini, Along tampaknya mendapatkan perhatian lebih dari Yayasan Arema. Menurut Darmaji, pemain berposisi striker ini mengaku sudah siap untuk memperbaiki diri untuk musim depan.
“Ya, Along juga siap untuk memperbaiki diri setelah dapat saran dan masukan dari jajaran pengurus Arema, Aremania, media dan semua pihak. Kedepan Along akan siap mengantarkan prestasi lebih baik dan menjaga citra Arema Indonesia lebih baik,” jelas Darmaji.
Sayangnya, usai resmi gabung Arema, baik Along dan Ridhuan belum bisa dimintai keterangan. Namun yang pasti, dua pemain yang hingga kemarin masih berada di Malang ini telah membuat kubu Sriwijaya FC harus gigit jari.
Sementara itu, Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam Tabusala mengaku bersyukur dengan Along dan Ridhuan masih mau bertahan di Arema. Menurut pria asal Makassar ini, kembali bergabungnya dua pemain ini bukan hanya karena uang kontrak“Kita hargai Along dan Ridhuna mau kembali, dan kontrak mereka kita naikkan sebesar 25 persen. Tapi mereka kembali bukan karena uang dan saya hargai itu. Mereka kembali karena suka dengan Aremania. Alhamdulillah pemain-pemain ini masih mau bertahan dan sudah teken kontrak,” terang ADT tak dijelaskan nilai kontrak yang diterima Along dan Ridhuan dari Arema.

PostHeaderIcon Fakhrudin -Waluyo Resmi





MALANG-Daftar pemain yang resmi gabung dengan Arema terus bertambah. Bahkan kini, jumlahnya hampir mencapai separoh kebutuhan tim yang akan tampil di Indonesia Super League (ISL) dan Liga Champions Asia (LCA).
Selain duo Singapura, Noh Alam Shah dan Muhammad Ridhuan resmi teken kontrak, dua pemain lokal, M Fakhrudin dan Waluyo juga resmi gabung Arema, Sabtu (7/8) kemarin.
Dua pemain ini melengkapi 15 pemain yang kini resmi memperkuat tim Arema musim kompetisi 2010/2011 (lihat daftar). Perlahan namun pasti, kini hampir semua pemain lama ini bakal kembali bergabung dengan Singo Edan.
“Ya, selain Noh dan Ridhuan, Yayasn Arema juga mengikat kontrak dengan Fakhrudin dan Waluyo. Yayasan Arema bangga dengan keduanya, karena dedikasi mereka,” ungkap manajer media officer Arema, Sudarmaji, kemarin sore.
Dengan bergabungnya kembali 15 pemain ini, telah menjawab pula keraguan selama ini. Arema Indonesia benar-benar mempersiapkan diri dengan kekuatan tim yang cukup bagus. Apalagi di ajang LCA, akan membawa nama Indonesia di ajang internasional.
“Ketua Yayasan minta terus dukungan dan doa dari semua pihak agar semaksimal mungkin menyatukan kembali skuad Arema yang telah mengukir prestasi juara Liga Super, serta terus menambah pemain yang berkualitas,” sambungnya.
Jika mengacu pada daftar pemain Arema musim lalu, minus pemain U-21, kini masih ada delapan pemain lama yang belum bergabung. Mereka adalah Iswan Karim, Chmelo Roman, Kurnia Meiga, Gery Setya, Jalaludin Main, Rahmad Afandi, Aji Saka dan Esteban Gullien.
Diantara delapan pemain tersebut, bidikan utama Arema tampaknya adalah Kurnia Meiga. Maklum, kiper muda ini adalah salah satu pemain kunci Arema pada musim kompetisi 2009/2010 kemarin.
Sayangnya hingga kemarin, Meiga belum bisa dikonfirmasi melalui dua nomer telpon genggamnya. Namun yang pasti, kubu PSM Makassar sangat menginginkan kiper yang dinobatkan sebagai pemain terbaik ISL ini.
Menurut informasi, Meiga adalah satu-satunya pemain yang tersisa yang kini diincar PSM. Khususnya setelah PSM gagal mendapatkan Zulkifli Syukur dan Pierre Njanka. Kabarnya, Meiga telah menerima uang tanda jadi di PSM.

PostHeaderIcon PSM Protes Kontrak Njanka





MALANG-Sebelum memastikan diri tekan kontrak di Arema Indonesia, Kamis (5/8) kemarin, Pierre Njanka ternyata sudah menerima pra kontrak dari klub lain. Bahkan bek tangguh asal Kamerun ini kabarnya menerima pra kontrak dari dua klub berbeda.
Dua klub itu adalah Sriwijaya FC dan PSM Makassar yang selama ini memang serius mendapatkannya. Belum ada kepastian berapa nilai pra kontrak yang telah diterima Njanka dari SFC, namun kabarnya dari PSM, Njanka menerima Rp 70 juta.
Pengurus PSM yang kabarnya belum bisa menerima keputusan Njanka teken kontrak di Arema bakal menuntut ke PSSI. Sedangkan kubu Sriwijaya FC tampaknya tak menempuh cara tersebut, kecuali kemungkinan meminta uang mereka kembali.
Manajemen SFC yang akhirnya juga harus kehilangan Noh Alam Shah dan M Ridhuan lantaran Njanka memilih tetap di Arema merasa kecewa. Pasalnya, Njanka disebut-sebut sudah tinggal selangkah lagi gabung dengan SFC.
Tak hanya gagal mendapatkan Noh dan Ridhuan karena Njanka bertahan, SFC akhirnya juga tak bisa menggaet Juan Revi, Fahruddin dan Kurnia Mega. Lalu bagaimana urusan uang pra kontrak yang telah diterima Njanka tersebut?
“Apabila terjadi keselisihan atau kesalahpahaman antar dua belah pihak, PSSI bisa saja menjembatani. Ada aturan yang berlaku soal kontrak dan pra kontrak,” ungkap Onana Denis Julies, agen pemain Mutiara Hitam and Management Sports yang mengurus kontrak Njanka.
Tampaknya, urusan pra kontrak Njanka, baik dengan SFC maupun dengan PSM ini diselesaikan dengan cara damai, yaitu mengembalikan uang pra kontrak. Termasuk kemungkinan yang dilakukan Ridhuan dan Noh Alam Shah yang kabarnya telah menerima uang pra kontrak dari SFC.

PostHeaderIcon Miro Rangkap Jabatan?




MESKI telah memiliki formasi tim pelatih yang lengkap dan mulai menyusun daftar pemain Arema untuk musim depan, sosok manajer yang akan memimpin tim berjuluk Singo Edan musim depan ini masih menjadi teka-teki.
Paling tidak hingga kemarin, Yayasan Arema masih mencari manajer tim untuk mengisi posisi yang masih kosong ini. Khususnya setelah manajer tim Arema, Mujiono Mujito resmi mengundurkan diri pada hari Jumat (6/8) lalu, hingga kemarin belum ada penggantinya.
Kini, wacana yang berkembang adalah kemungkinan headcoach Miroslav Janu merangkap sebagai manajer atau lebih dikenal sebagai Manager Coach. Seperti halnya klub-klub di Eropa, sudah menganut konsep Manager Coach. Peluang Miro untuk rangkap jabatan sebagai pelatih sekaligus manajer tim Arema ini disampaikan langsung Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam Tabusala. Menurutnya, itu bisa menjadi alternatif terakhir jika memang tak ada manajer yang pas.
“Untuk posisi manajer masih belum, nanti saja dulu. Mungkin untuk manajer kita kasih ke Miro, dan soal keuangan tim bisa diatur oleh pengurus,” ungkap ADT kepada Malang Post perihal peluang Miro sebagai pelatih sekaligus manajer tim.
Posisi manager coach sebenarnya bukan hal baru bagi seorang Miro. Pasalnya saat menangani Arema tahun 2007 silam, pelatih asal Republik Ceko ini juga sempat dipercaya sebagai manager coach tim Arema.
Namun saat itu, Miro hanya bisa bertahan setengah musim, setelah pada putaran kedua, jabatan manajer tim dikembalikan pada Satrija Budi Wibawa. Dan musim ini, kesempatan sebagai manager coach kembali dimiliki Miro.
“Untuk saat ini kita cari dulu manajer untuk Arema, mungkin itu nanti saja. Sekarang kita konsolidasi pemain dulu, khususnya pemain-pemain yang menjadi incaran klub lain,” sebutnya seraya menyatakan gembira dengan hasil Pemilukada Kabupaten Malang baru lalu. Kebahagiaan pria yang juga Ketua PT Liga Indonesia ini memang cukup beralasan. Pasalnya pemenangan Pemilukada Kabupaten Malang yaitu Rendra Kresna adalah bagian dari pengurus Yayasan Arema, yaitu sebagai Bendahara Yayasan.
Ada kemungkinan, manajer tim Arema nanti adalah orang pilihan dari Rendra Kresna. Maklum, Bupati Malang terpilih ini menjadi salah satu orang yang ikut memiliki ‘saham’ cukup besar di tim Arema.

PostHeaderIcon Miro Rangkap Jabatan?

Kamis, 05 Agustus 2010

PostHeaderIcon Janu Tanya Meiga & Njanka






Di saat banyak tim masih bingung mencari pelatih untuk kompetisi 2010/2011, Arema Indonesia sudah memastikan diri diarsiteki Miroslav Janu. Bagaimana cerita dan kesiapan mantan pelatih Arema musim 2007 lalu ini? Berikut petikan wawancara Miroslav Janu dengan Malang Post melalui melalui handphone Pembina Yayasan Arema, Andi Darussalam Tabusala yang sengaja ingin menunjukkan pelatih asal Republik Ceko itu akan kembali menangai Arema.

Malang Post: Halo coach, apa kabar, masih ingat dengan saya, Buari?
Miro: Kabar baik, oke saya ingat kamu.
Malang Post: Bagaimana kesiapan coach Miro untuk kembali ke Arema?
Miro: Setelah melatih Arema, saya kembali bekerja di Eropa selama 2,5 tahun, dan saya sekarang mau kembali ke Arema setelah dihubungi langsung Pak Andi. Saya rindu Aremania dan saya akan berangkat tanggal 12 Agutus ke Malang. Saya sekarang menunggu email dari Onana dan Arema untuk secepatnya saya bisa bekerja. Sudah tidak ada waktu lagi, saya harus kerja cepat, dan mulai bekerja, karena saya tahu Arema lolos ke Liga Champions Asia. Ini kompetisi yang berat, saya sudah tahu karena saya dua kali tampil di Liga Chmapions Asia. Kita harus cari pemain bagus karena LCA adalah kompetisi yang berat, apalagi dua pemain Arema yang dari Singapura (Noh Alam Shah dan Ridhuan) sudah keluar, kita harus cari ganti yang bagus, dan untuk pemain lokal tahu kondisi pemain Arema dulu. Saya tidak tahu kondisi pemain, bagaimana kondisi pemain, apa sekarang libur?
Malang Post: Ya, pemain Arema sekarang libur, dan untuk asisten pelatih Arema nanti, coach Miro pilih siap? Disini masih ada Joko Susilo.
Miro: Joko Susilo pelatih bagus, saya suka dia. Saya juga mau Tony Ho, saya sudah bicara dengan dia dan tidak ada masalah, dia teman saya. Untuk pelatih kiper saya mau Herman Kadiaman, tapi sedikit masalah karena dia sudah ambil kontrak di PSM, saya tidak tahu.
Malang Post: Waktu bersama Tonny Ho di Arema, sempat ada konflik, apa tidak berpengaruh?
Miro: Ini sepakbola, tidak ada masalah. Tony salah dulu, Tony sudah tahu, dan tidak apa-apa. Untuk Kurnia Meiga, nanti tinggal atau tidak?
Malang Post: Belum tahu, itu tergantung negosiasi dengan pengurus. Lalu untuk pemain asing atau lokal yang akan direkomendasikan?
Miro: Rekomendasi, saya belum tahu. Pierre Njanka masih tinggal atau tidak. Saya masih harus melihat berapa pemain yang tinggal dan berapa pemain Arema yang keluar.
Malang Post: Njanka tetap bertahan. Ada Chmelo Roman, bagaimana?
Miro: Roman ada, oke bagus. Saya bisa bicara sama, antara Slovakia dan Ceko ini sama.
Saya dapat rekomendasi dari Tony, bahwa Roman bermain bagus. Saya setiap hari baca informasi dari internet.
Malang Post: Untuk Esteban Gullien, bagaimana?
Miro: Saya tidak tahu Esteban. Untuk pemain lokal apa semua tetap?
Malang Post: Belum tahu. Oke?
Miro: Untuk Taufan (mantan asisten manajer tim Arema), apa masih tetap kerja di kantor Arema?
Malang Post: Belum tahu

PostHeaderIcon Njanka ‘Sumpah’ Setia







Spekulasi perihal bergabungnya Pierre Njanka ke Sriwijaya FC atau merapat ke PSM Makassar akhirnya terpatahkan. Defender asal Kamerun ini terhitung sejak kemarin resmi tetap sebagai pemain Arema untuk kompetisi musim depan.
Itu setelah Njanka membubuhkan tandatangan kontrak barunya di Arema untuk musim kompetisi 2010/2011. Penandatanganan kontrak dilakukan Njanka di kantor Arema pukul 11.00 WIB, kemarin siang.
Bek tangguh sekaligus kapten tim Arema ini menjadi pemain pertama yang teken kontrak baru di Arema. Disaksikan Ketua Yayasan Arema, Muhammad Nur, Sekretaris Yayasan, Mujiono Mujito dan Direktur Bisnis PT Arema Indonesia, Siti Nurzanah.
‘’Alhamdulillah, Yayasan Arema melakukan kontrak kali pertama dengan pemain hari ini (kemarin, Red.), yaitu Pierre Njanka resmi melakukan teken kontrak di depan Ketua Yayasan Arema (Muhammad Nur, Red.),’’ ungkap manajer media officer Arema, Sudarmaji.
Disebutkannya, upaya pengurus Arema untuk tetap mempertahankan Njanka berdasarkan masukan dan saran dari Aremania. Pemain yang juga pernah memperkuat Persija itu dianggap pilihan tepat untuk tetap memperkuat Arema musim depan.
‘’Ketua Yayasan mangatakan bahwa langkah Yayasan untuk mengikat kontrak dengan Njanka atas masukan dan saran Aremania, sekaligus komitmen pengurus Arema untuk mempertahankan dan mendapatkan pemain berkualitas,’’ terang Darmaji.
‘’Njanka merupakan pemain yang memiliki dedikasi dan loyalitas yang besar untuk prestasi Arema, karena itu tepat pilihan pengurus untuk mempertahankan Njanka,’’ sambung mantan wartawan ini perihal pilihan untuk mempertahankan Njanka.
Pemain yang sukes meraih gelar juara Indonesia Super League bersama Arema ini baru langkah awal pengurus untuk mendapatkan pemain berkualitas. Berikutnya, pengurus Arema berharap dukungan dari berbagai pihak untuk mendapatkan pemain berkualitas lainnya.
‘’Ya, kedepan Yayasan juga minta dukungan, masukan dan saran dari Aremania, media dan semua pihak agar Yayasan lancar mendapatkan pemain yang berkualitas agar Arema Indonesia mampu mempertahankan juara ISL dan berprestasi di level Asia,’’ pungkas Darmanji.
Sementara itu, Njanka yang sehari sebelumnya mengalami kebingungan dengan adanya tawaran dari Sriwijaya FC dan PSM Makassar belum bisa dimintai keterangan perihal statusnya yang kini resmi sebagai pemain Arema untuk kompetisi musim depan.
Melalui telpon genggamnya, Njanka memilih tidak menjawab meski hingga kemarin sore masih ada nada sambung. Hingga tadi malam, Njanka yang sehari sebelumnya mengaku akan pulang ke Perancis, sudah tak bisa dihubungi.

PostHeaderIcon Njanka Bingung





Diantara tiga pemain asing Arema yang tersisa setelah Noh Alamshah dan Ridhuan ke Sriwijaya, Pierre Njanka tampaknya yang paling bingung untuk memutuskan tetap bergabung dengan Singo Edan untuk musim depan.
Maklum, meski Njanka bersama Chmelo Roman dan Esteban Gullien rencananya akan dipertahankan, namun belum ada kepastian hitam diatas putih. Justru, Njanka kini tengah diincar dua tim besar, Sriwijaya FC dan PSM Makassar.
Dua tim ini sama-sama serius untuk mendatangkan defender Arema asal Kamerun itu. Baik Sriwijaya FC maupun PSM punya kesempatan yang sama dengan Arema untuk mendapatkan bek tangguh yang juga kapten tim Singo Edan ini.
“Aku belum tahu, aku masih bicara dengan Arema, tapi manajemen (Arema) masih minta aku untuk tunggu,” ungkap Njanka disela-sela menyaksikana charity game Garuda Merah vs Garuda Putih di stadion Gajayana, kemarin sore.
Meski belum ada kejelasan perihal kontrak barunya di Arema, Njanka mengaku tetap memprioritaskan tim kebangaan Aremania ini. “Ya, aku mau tetap di Arema, tapi kalau manajemen tidak cepat, bagaimana?” tanyanya.
Terpisah, Onana Denis Julies, agen pemain yang membawa Njanka ke Arema mengaku, pemainnya tersebut memang sudah ditawarkan ke PSM. Bahkan diantara Arema dan Sriwijaya FC, PSM yang lebih dulu telah memberikan penawaran. Sedangkan Sriwijaya FC baru akhir-akhir ini mengaku berminat untuk mendatangkan Njanka ke Palembang. Tim yang baru saja meraih juara Piala Indonesia itu kabarnya siap mengeluarkan dana besar untuk seorang Njanka.
Senin, 02 Agustus 2010

PostHeaderIcon Roman Pulang ke Slovakia




SOLO-Usai pertandingan grand final Piala Indonesia 2010, Minggu (1/8) malam, romongan tim Arema Indonesia memilih langsung pulang ke Malang. Berangkat pukul 01.00 WIB, Senin (2/8) dini hari, tim Arema tiba di mess pemain di Jalan Semeru pukul 08.00 WIB, kemarin pagi.
“Usai pertandingan kita langsung pulang, agar bisa langsung istirahat di Malang, karena setelah itu pemain akan pulang,” ungkap asisten pelatih Arema, Liestiadi perihal agenda tim Arema usai menghadapi Sriwijaya FC di Stadion Manahan, Solo.
Sementara itu, disaat tim Arema kembali ke Malang, kemarin pagi, salah satu pemain asing Arema, Chmelo Roman memilih langsung pulang ke negaranya. Pemain asal Slovakia ini tidak ikut rombongan tim Arema ke Malang.
“Ya, besok sore (kemarin sore) saya langsung pulang ke Slovakia. Jadi dari Solo, saya terbang ke Jakarta, dan setelah itu saya langsung pulang,” ungkap Roman perihal rencananya untuk pulang kampung.
Sedangkan untuk rencananya kembali ke Indonesia untuk memperkuat Arema, pemain yang sudah dua musim gabung Singo Edan ini belum bisa memastikan.
“Saya tidak tahu kapan kembali, karena sampai saat ini saya belum ada kontrak baru,” sebut Roman yang telah membawa semua barangnya ke Solo.

PostHeaderIcon Bertahan Asal Direksi Diganti




MALANG - Pelatih Robert Rene Alberts hampir bisa dipastikan bakal pergi dari tim Arema. Pasalnya, hingga saat ini belum ada titik temu antara Direksi PT Arema Indonesia dengan pelatih asal Belanda ini terkait dengan nilai kontraknya untuk musim depan.
Kebetulan Robert sudah menggelar pesta perpisahan di Regent’s Park Hotel, kemarin sore. Pesta tersebut digelar menyusul Robert sudah tidak lagi menghuni hotel yang selama ini jadi tempat tinggalnya saat sebagai pelatih Arema.
’’Ada saatnya datang dan ada saat untuk pergi,’’ ungkap Robert. ’’Tapi ini bukan pesta perpisahan, karena saya masih menunggu kontrak baru dari Arema yang sampai saat ini belum ada realisasinya,’’ sambung pelatih berkacamata ini.
Sedangkan perihal rencananya hari ini pergi ke Makassar, menurut Robert tidak langsung teken kontrak dengan PSM, melainkan masih dalam negosiasi. Khususnya menyangkut beberapa fasilitas yang menjadi persyaratan kontraknya.
’’Jadi bukan saya yang tinggalkan Arema, tapi saya harus pergi karena tidak ada tawaran kontrak baru. Kalau pun saya pergi, saya pergi dengan berat hati, khususnya dengan dukungan Aremania yang selama ini luar biasa. Saya harus lakukan ini karena belum ada tanda-tanda dari Arema untuk memberi masa depan pada saya,’’ jelasnya.
Menurutnya, usai dari Makassar untuk menjajaki keseriusan manajemen PSM, Robert rencannya pulang lebih dulu ke Malaysia. Agendanya mengevaluasi selama setahun di Arema, dan akan berfikir untuk tetap di Arema atau memilih gabung dengan klub lain.
‘’Saya mau ucapkan terimakasih kepada Malang dan Aremania, pemain Arema dan Regent’s Park hotel yang membuat tinggal saya seperti di rumah sendiri dan menyenangkan seperti keluarga,’’ sebut Robert yang tampaknya sudah tidak ada kecocokan dengan manajemen Arema sekarang.
Pasalnya salah satu syarat yang bisa membuat Robert bertahan di Arema adalah adanya perubahan struktur manajemen Arema. Manajemen yang dimaksud mantan pelatih Serawak FC ini tentunya adalah strukur Direksi PT Arema Indonesia yang selama ini bertanggung jawab dalam pengelolaan tim Arema.
‘’Untuk bisa saya bertahan, saya rasa perlu adanya perubahan struktur organisasi di manajemen Arema, yaitu harus lebih profesional. Saya harap manajemen Arema bisa belajar,’’ terang Robert menganggap manajemen belum menunjukkan kemauan dan keseriusan untuk memberikan tawaran resmi kapadanya.
Pelatih yang sukses mengantarkan Aremna raih gelar juara Super Liga ini berharap manajemen Arema bisa berfikir untuk memperbaiki diri lebih baik lagi. Meski diakuinya, selama ini tidak ada permasalahn secara personal, dan semata-mata untuk bisa menjadi professional.
‘’Jadi kalau pun nilai kontrak yang ditawarkan Arema tinggi, tapi persoalannya masih sama seperti saat ini, tidak ada poin saya untuk teken kontrak di Arema. Saya harap musim ini bisa menjadi proses yang lebih baik untuk Arema,’’ sebut Robert yang kabarnya ditawar Arema Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar.
’’Tawaran dari hanya bicara, tapi tidak ada tawaran detail dan tidak bicara soal nilai. Jadi sampai sekarang Arema belum belum memberikan tawaran proposal kontrak baru. Persoalannya bukan soal uang kontrak yang besar, tapi bagaimana pembayarannya bisa lakukan secara lancar tiap bulan dan konsisten,’’ lanjutnya.
Perihal antara Rp 900 juta hingga Rp 1 miliar itu, menurut Robert adalah tawaran yang normal atau standar untuk tarifnya saat ini. Namun dengan kondisi tim Arema seperti saat ini yang dianggapnya tak menentu, sulit untuk bisa menerima tawaran kontrak cukup tinggi tersebut.

Date & Time

About Me

Foto Saya
FIRZAM AREMANIA GARIS KERAS
malang, jawa timur, Indonesia
KAMI AREMA ,KAMI TAK GENTAR KAMI TAK TAKUT ITULAH KAMI AREMA INDONESIA,SUPORTER KAMI TERBAIK DAN KAMI ADALAH AREMANIA YANG ADA DI MANA - MANA
Lihat profil lengkapku
Diberdayakan oleh Blogger.

BLOG COMMUNITY

Pengikut